
Daftar Negara yang Utamakan Kesehatan Mental Masyarakatnya
Tak bisa dimungkiri, kemudahan akses layanan dan perawatan kesehatan mental yang baik di suatu negara berperan penting untuk mendukung kesehatan mental warga negaranya. Lantaran diketahui bahwa kondisi mental berkaitan erat dengan tingkat kebahagiaan seseorang.
Lantas, negara mana saja yang mendukung kesehatan mental masyarakatnya? Berikut informasi lengkapnya. Simak!
1. Swedia
Di Swedia, kesehatan mental dianggap sangat penting bagi kesejahteraan masyarakatnya. Negara ini menempati peringkat teratas dalam presentase ruang hijau yang tumbuh subur di sebagian besar wilayahnya. Pemerintah setempat juga menyediakan lingkungan sempurna untuk relaksasi dan mendapatkan kesejahteraan mental.
2. Jerman
Berada di posisi kedua, Jerman telah memprioritaskan kesejahteraan mental masyarakatnya sejak lama. Pemerintah Jerman bahkan menyediakan sistem dukungan yang luas bagi warganya yang menderita penyakit mental.
3. Finlandia
Dikenal sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia, Finlandia memiliki slot77 beberapa program nasional yang didedikasikan untuk pencegahan bunuh diri dengan memperkuat layanan kesehatan mental di seluruh negeri.
4. Prancis
Kesejahteraan hidup yang dimiliki orang Prancis ternyata tidak didapatkan secara cuma-cuma, lho. Lantaran pemerintah Prancis berkontribusi besar untuk kesehatan masyarakatnya, baik secara fisik maupun mental.
5. Belanda
Belanda memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terbaik di Eropa. Orang-orang memiliki akses ke bantuan kesehatan mental dan layanan sosial yang tersedia 24/7, serta dukungan kesehatan mental secara online bagi mereka yang tidak dapat datang ke klinik.
6. Italia
Sejak pandemi, perawatan kesehatan mental telah menjadi prioritas utama pemerintah Italia dengan memberikan akses bantuan gratis kepada masyarakatnya. Hal tersebut menjadi upaya dalam mengatasi meningkatnya stres dan depresi pada warganya, sehingga meluncurkan layanan kesehatan mental nasional.
7. Kanada
Di tahun 2023, pemerintah Kanada pernah menginvestasikan uang sebesar CAD4 juta atau setara Rp 45,2 miliar untuk kepentingan perawatan kesehatan mental warga negaranya.
Selain itu, pemerintah setempat juga memiliki layanan kesehatan yang bisa diakses secara online yang berisi konten edukasi, terapi mandiri, dukungan sesama, sesi terapi individual, serta dukungan mendesak yang siap sedia 24/7.
8. Norwegia
Sistem perawatan kesehatan di Norwegia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Layanan kesehatan dan perawatan menawarkan terapi jangka pendek untuk masalah dan gangguan kesehatan mental ringan sampai sedang kepada warganya.
Meski tidak semua layanan kesehatan bisa diakses secara gratis, namun pemerintah Norwegia telah mendanai sebagian besar sistem perawatan kesehatan dengan sangat baik.
9. Slovenia
Pemerintah Slovenia telah melakukan upaya penting untuk meringankan kesulitan kesehatan mental dengan meningkatkan komitmennya dalam menangani masalah tersebut.
10. Australia
Pemerintah Australia telah menyumbangkan jutaan dolar untuk keperluan layanan kesehatan mental, baik dalam hal perawatan maupun pencegahan bagi masyarakatnya.
Australia berfokus pada peningkatan kesehatan fisik orang yang mengalami penyakit mental dan mengurangi angka bunuh diri dengan menjamin keselamatan dan kualitas layanan kesehatan.
Baca Juga : “Begini Caranya Menjaga Berat Badan Agar Tetap Ideal“

Tren Kesehatan Terkini, Cegah Sakit dengan Gaya Hidup!
Kesehatan, baik mental maupun fisik, jadi salah satu hal yang paling diutamakan dikala ini, terpenting oleh para generasi muda. Para millennial dan Gen Z sama-sama benar-benar peduli pada kesehatan mereka dan tidak jarang untuk banyak menghabiskan waktu serta tarif untuk berolahraga hingga pilih-pilih makanan yang bernutrisi baik.
Disupport juga dengan FOMO maupun konten, gaya hidup sehat jadi popularitas terbaru para si kecil muda yang lebih pentingkan perbuatan pencegahan ketimbang semestinya mengobati penyakit. Pada Rabu (22-1-2025) kemarin, dalam acara Power Lunch dengan tema Healthtech: Melampaui Batas Temuan yang diselenggarakan oleh GDP Venture, para pemimpin industri berdialog membahas temuan dalam bidang telehealth dan genomik.
Acara ini menghadirkan para ahli dari sektor kesehatan, teknologi, dan pemerintah untuk berbagi wawasan mengenai masa depan layanan kesehatan berbasis teknologi. Berikut beberapa skor pembicaraan menarik yang diambil sebagai popularitas kesehatan terbaru para generasi muda.
1. Telehealth banyak diminati
Dari survei terbaru yang dirilis Lokadata.id, millennial dan Gen Z banyak menggunakan layanan telehealth untuk berkonsultasi tentang penyakit, membeli obat, dan mencari kabar kesehatan lainnya.
Sebagian besar dari mereka malah menggunakan lebih dari satu aplikasi. Tren ini disupport oleh berbagai temuan komputerisasi yang memungkinkan pemantauan kesehatan secara lebih personal dan berbasis data.
Baca Juga : Berbagai Penyakit Yang Sering Diartikan Dengan Masuk Angin Oleh Masyarakat Indonesia
Healthtech memang berkembang cepat di kota-kota besar, tapi tantangan konsisten ada di tempat terpencil. Oleh sebab itu, salah braxtonatlakenorman.com satu telehealth Indonesia, Halodoc, berusaha untuk memberikan edukasi kesehatan yang bisa diakses semua lapisan masyarat dengan konten-konten mereka di berbagai platform komunikasi.
“Literasi komputerisasi masih menjadi kendala utama di luar kota besar. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat benar-benar penting untuk menetapkan teknologi kesehatan bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, salah satu upaya yang dikerjakan Halodoc juga secara aktif mengedukasi masyarakat melalui konten-konten di berbagai platform komunikasi,” jelas Alfonsius Timboel, Chief Operating Officer Halodoc.
2. Pakai smartwatch untuk lacak keadaan kesehatan
Kecuali itu, survei menampilkan bahwa 6 dari 10 si kecil muda menggunakan smartwatch untuk melacak keadaan kesehatan mereka. Hal tersebut menandakan peningkatan kesadaran akan pentingnya pencegahan.
Di satu dekade terakhir, ada transformasi besar di kalangan generasi muda berkaitan pengambilan keputusan untuk kesehatan. Kalau sebelumnya alternatif kesehatan didominasi oleh pengaruh orang tua, kini mereka kian mandiri dalam menetapkan solusi kesehatannya sendiri. Tentunya, perubahan tersebut berkat meningkatnya literasi komputerisasi dan kemudahan jalan masuk kabar yang tersedia di berbagai platform.